Al-qur'an

Senin, 28 Januari 2013

Tujuan Hidup Manusia


Tujuan Hidup Manusia sejak Lahir

Allah menciptakan alam semesta (termasuk manusia) tidaklah dengan palsu dan sia-sia (QS. As-Shod ayat 27). Segala ciptaan-Nya mengandung maksud dan manfaat. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang paling mulia, sekaligus sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus meyadari terhadap tujuan hidupnya. Dalam konteks ini, al-Qur’an menjelaskan, bahwa manusia memiliki bebrapa tujuan hidup, diantaranya adalah sebagai berikut;

Menyembah Kepada Allah (Beriman)

Keberadaan manusia di muka bumi ini bukanlah ada dengan sendirinya. Manusia diciptakan oleh Allah, dengan dibekali potensi dan infrastruktur yang sangat unik. Keunikan dan kesempurnaan bentuk manusia ini bukan saja dilihat dari bentuknya, akan tetapi juga dari karakter dan sifat yang dimiliki oleh manusia. Sebagai ciptaan, manusia dituntut memiliki kesadaran terhadap posisi dan kedudukan dirinya di hadapan Tuhan. Dalam konteks ini, posisi manusia dihadapan Tuhan adalah bagaikan “hamba” dengan “majikan” atau “abdi” dengan “raja”, yang harus menunjukan sifat pengabdiaan dan kepatuhan.

ISLAM SEBUAH KAJIAN FILSOFIF

Kehidupan menurut Islam berdasarkan pada dua pondasi kokoh yang tidak dapat dipisahkan : Aqidah dan amal ibadah. Keduanya saling melengkapi. Akidah harus berakar dalam hatidan diucapkan dalam pernyataan ikrar syahadat. Amal perbuatan yang harus diterjemahkan dari syahaddat terangkum dalam seperangkat aturan ibadah dan prilaku dalam berfikir dan bersikap yang disebut syariah

Jumat, 18 Januari 2013

Al-Qur’an di Hati Seorang Muslim

Ada beberapa pertanyaan yang selalu menggelayuti hati ketika melihat kondisi kaum muslimin. Pertanyaan itu sebagai berikut:

  • Bukankan Allah itu Maha Penyayang dan sangat menyayangi umat beriman?
  • Bukankan Allah itu Maha berkuasa dan mampu menjayakan kaum muslimin?
  • Bukankan Al Qur’an yang kita baca dalam shalat kita adalah sumber kebahagiaan, kejayaan, kemakmuran bagi yang mengamalkannya?
  • Bukankah kaum muslimin itu umat terbaik yang diutus untuk memimpin, bukan dipimpin umat lain, mendidik bukan dididik umat lain?
  • Bukankah umat Islam dijadikan Allah sebagai umat yang satu ?
Terus kalau kita ingin memproyeksikan hakekat di atas dengan kondisi kaum muslimin pada masa kini, maka hasilnya akan menuntut kita untuk lebih merenung:
  1. Di mana kejayaan kaum muslimin?
  2. di mana harga diri kaum muslimin, bahkan dimana harga darah seorang muslim di mata kaum muslimin sendiri?
  3. Di mana kepemimpinan, kejayaan kaum muslimin diatas kaum yang lainnya?
  4. Di mana solidaritas sesama kaum muslimin dalam skala nasional maupun internasional?